Jangan Free Sex
Salam Perspektif Baru,
Pada awal September 2022 masyarakat dihebohkan dengan temuan kasus, ada sekitar 400 lebih mahasiswa di Bandung, Jawa Barat terinfeksi virus HIV. Ini dilaporkan akibat perilaku seks bebas. Temuan mengenai kasus HIV di ratusan mahasiswa tersebut telah menumbuhkan keprihatinan banyak pihak, ini karena akan berpengaruh pada kualitas generasi mudah kita ke depannya. Sebagai upaya untuk edukasi mengenai pencegahan virus HIV di generasi muda, kami menghadirkan narasumber dr. Dewi Inong Irana, SpKK.
dr. Dewi Inong mengatakan perilaku seks bebas itu adalah perilaku yang dilakukan tidak dengan pasangan yang sah secara agama dan hukum di negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, dan biasanya mereka sering berganti-ganti pasangan yang bukan suami atau isteri yang sah.
Perilaku hubungan free sex bisa mengakibatkan kehamilan dan menularkan infeksi menular seksual (IMS). Paling tinggi risiko penularan IMS adalah kelamin ke dubur. Kelamin ke kelamin, kelamin lewat mulut juga bisa menularkan IMS. Anak-anak muda biasanya tidak tahu hal ini, dan dikiranya aman kelamin pakai alat, kelamin pakai tangan.
Menurut dr. Dewi Inong, Semua penyakit IMS yang disebabkan oleh virus saat ini belum ada obatnya, misalnya herpes kelamin, kondiloma akuminata. Jadi, penting sekali untuk seorang istri atau seorang anak perempuan yang sudah pernah berhubungan seks, tolong periksa pap smear atau Iva test gratis ke Puskesmas untuk mencegah kanker serviks.
Berikut wawancara Perspektif Baru yang dilakukan Hayat Mansur sebagai pewawancaradengan narasumber dr. Dewi Inong Irana, Sp.KK.
Adanya temuan kasus HIV pada ratusan mahasiswa di Bandung, Jawa Barat akibat perilaku seks bebas telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Ini karena publik menghawatirkan perilaku tersebut menjalar kepada generasi muda lainnya.
Apa yang dimaksud dengan perilaku seks bebas dilihat dari sisi medis?
Jadi, perilaku seks bebas itu adalah perilaku yang dilakukan tidak dengan pasangan yang sah secara agama dan hukum di negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, dan biasanya mereka sering berganti-ganti pasangan yang bukan suami atau isteri yang sah.
Mengapa mahasiswa mudah terpengaruh kepada perilaku seks bebas ini?
Itu karena mereka banyak menonton film-film porno atau bahasa gaulnya adalah bokep, apalagi zaman sekarang sudah sangat mudah dalam mengaksesnya media sosial seperti youtube atau lainnya. Misalnya, kalau kita ketik di google mengenai reproduksi manusia, itu yang banyak keluar justru bagaimana hubungan seks, termasuk segala macamnya.
Ada penelitian ilmiah dari Psikolog Elly Risman dan dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.S (K) dari Fakultas Kedokteran UI mengenai efek pornografi terhadap otak anak dan remaja. Jadi, itu bisa merusak bagian otak yang namanya prefrontal korteks, itu yang membedakan manusia dengan hewan. Jika kecanduan porno, maka itu akan rusak.
Akibat lanjutannya adalah begitu menonton porno, kemudian dia coba sendiri, mungkin coba-coba menyenangkan dirinya sendiri dengan onani atau masturbasi atau anak muda zaman sekarang menyebutnya coli. Mohon maaf kalau saya terlalu blak-blakan, itu karena saya di lapangan selama bertahun-tahun mengurusi hal-hal seperti ini.
Kemudian lama-lama dia ekskalasi atau meningkat kebutuhannya atau kecanduan porno karena setiap hari menonton itu. Akhirnya terjadi perilaku seks bebas tadi.
Apakah kita atau orang tua bisa melihat ciri-ciri anak atau generasi muda secara fisik yang kecanduan seks bebas?
Biasanya mereka selalu ada di depan internet, laptop, atau handphone terus. Kemudian juga menjadi berubah, mereka mengurung diri, kalau diajak bicara tidak mau memandang mata karena sebenarnya mereka merasa bersalah, dan kadang-kadang mereka bingung harus bagaimana. Saya juga ada beberapa pasien yang seperti itu dan baru saja kemarin ada yang datang, usianya 16 tahun.
Biasanya ini dimulai dari keluarga, sangat penting sekali ketahanan keluarga di Indonesia. Misalnya, anak laki harus bicara dengan bapaknya, harus diajari oleh bapaknya, atau kalau tidak ada ayah maka harus ada ayah pengganti atau ayah angkat, mungkin dari pamannya atau Pak RT atau gurunya yang sudah berkeluarga untuk jadi ayah pengganti. Kemudian juga Ibu harus bicara dengan anak perempuannya untuk memberikan pengertian.
Saya banyak sekali melakukan penyuluhan di segala macam bidang. Setelah saya suluh, anak-anak SMP dan SMA banyak yang bertanya, “Dokter, apakah saya sudah tidak perawan? Apakah saya terkena penyakit kelamin atau infeksi menular seksual karena pacar saya suka memasukkan jarinya ke vagina saya.”
Kemudian ada lagi, maaf ini anak SD kelas 6 pertanyaannya, “Memangnya kenapa dok kalau kalau sperma ditelan?” Harusnya ini mereka berani bicara dengan orang tuanya. Karena itu penting sekali sekarang untuk kita meningkatkan ketahanan keluarga. Jadi, yang penting adalah imunitas. Mau terjadi apapun di luar, kalau anak kita sudah diberikan imunitas maka tidak terjadi apapun, Insya Allah.
Kalau boleh saya mengusulkan, mungkin nanti bisa diundang juga psikolog untuk membahas mengenai bagaimana menjadi ayah zaman now. Barangkali ini bisa bermanfaat untuk seluruh Indonesia. Sebagai contoh, anak saya yang paling besar itu laki-laki dan setelah lulus dari FISIP Universitas Indonesia dia mengikuti program Indonesia mengajar dan ditempatkan di Kepulauan Yapen, Papua. Di sana yaitu di Papua sekarang paling tinggi angka HIV-nya. Mohon maaf, ini karena memang kebiasaan mereka adalah perilaku seks bebas, dan ini budaya di sana.
Jadi, nanti kita bisa mulai dari ABCDE untuk pencegahan HIV ini. A adalah Abstinence, tidak melakukan seks bebas atau hubungan seks sebelum menikah.
B adalah Be faithful yaitu kalau sudah menikah jangan berganti-ganti pasangan atau selingkuh dengan laki lain atau perempuan lain. Zaman sekarang ada juga bapak-bapak yang selingkuh dengan laki lain, itu jangan. Ini penting sekali.
Misalnya di Papua, kita tidak mungkin menerapkan A. Ini harus pelan-pelan dan nantinya harus bekerja sama dengan agama di sana yaitu Kristen dan Katolik. Untuk Abstinence ini kita perlu waktu, tapi kita mulai dari B dulu tergantung dari daerahnya.
Jadi, kalau bisa be faithful dulu yaitu setia pada satu pasangan, kalau A belum bisa. Tapi kalau di daerah lain saya rasa A bisa diterapkan dan dilakukan. Kita minta maaf, tapi ini memang kenyataan di lapangan.
Apa saja dampak yang paling berbahaya dari prilaku seks bebas ini?
Tentu bisa hamil. Mungkin anak-anak muda di sini atau Bapak, Ibu tolong juga menonton film Dua Garis Biru. Di sana diceritakan akibat dari free sex ini salah satunya adalah hamil.
Apakah benar bahwa kondom itu bisa mencegah kehamilan, dok?
Itu keberhasilan hanya 80%, tidak 100%. Kalau hamil itu kelihatan, sedangkan yang lebih kita khawatirkan adalah akibatnya penyakit infeksi menular seksual termasuk HIV. Ini yang kita takutkan dan ini banyak sekali yang tanpa gejala.
Apa saja infeksi menular seksual itu?
Infeksi menular seksual itu penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, tidak bisa menular melalui WC, dan sebagainya. Perilaku hubungan free sex yang bisa menularkan infeksi menular seksual (IMS) adalah kelamin lewat dubur, itu paling tinggi risiko penularannya. Kelamin ke kelamin, kelamin lewat mulut juga bisa menularkan IMS. Anak-anak muda biasanya tidak tahu hal ini, dan dikiranya aman kelamin pakai alat, kelamin pakai tangan.
Ada 20 macam infeksi menular seksual, bukan hanya HIV dan AIDS. Apa itu HIV? Itu virus yang sampai sekarang belum ada vaksinya dan belum ada obatnya. Sejak 1981 itu sudah ada dan belum ada obatnya. Obatnya hanya bisa membuat virusnya pingsan, kalau lupa minum obat tiga sampai empat hari, maka virusnya hidup lagi. Kenapa seperti itu? Kenapa tidak bisa ada vaksin atau obat? Karena dia bermutasi terus. Apa itu mutasi? Berubah sifat menjadi lebih pintar. Jadi, anak-anak dan cucu, cicitnya virus lebih pintar dari kakek dan neneknya.
Sifilis juga bisa tidak ada gejala. HIV itu bisa tidak ada gejala selama tiga sampai sepuluh tahun, ada yang delapan sampai sepuluh tahun. Ada dimana virus HIV nya? Ada di darah, mulut yaitu cairan mulut, cairan kelamin yaitu di vagina, penis, sperma mungkin atau cairan kelamin yang lain, dan yang paling banyak ada di dubur yang dikiranya itu aman.
Kalau hamil itu kelihatan, sedangkan kalau ini banyak yang tidak ada gejalanya. Ini yang ngeri sekali. Awalnya HIV, Sifilis, Hepatitis B, Hepatitis C ini tidak bergejala, makanya mengerikan sekali. Ini disebabkan karena sering berganti-ganti pasangan. Contoh yang lainnya ada kutil kelamin, gonore, dan kutil kelamin itu bisa terkena cacat mata bayi, herpes kelamin.
Ada juga penyakit baru namanya sarkoma kaposi, ini terjadi terutama di kalangan lelaki seks dengan lelaki melalui dubur, kemudian ada kanker dubur, kanker mulut rahim, dan sebagainya. Ini yang saya hadapi sehari-hari, dan ini kasihan kalau sampai anak-anak muda kita terkena.
Di masyarakat dan juga mungkin ada beberapa kalangan medis mengatakan bahwa perilaku seks dengan menggunakan kondom itu bisa mengurangi infeksi menular seksual, apakah itu benar?
Perlindungan kondom menurut Profesor dari Harvard, dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dan dari Kementerian Kesehatan Amerika Serikat, condom only reduces, hanya mengurangi, tidak bisa 100%. Untuk KB saja itu 80% keberhasilannya, untuk perlindungan terhadap virus HIV, sifilis, dan mungkin infeksi menular seksual lainnya itu hanya 26% perlindungannya. Jadi, saya selalu mengatakan kepada anak muda, kalau memakai kondom untuk melakukan free sex itu gambling.
Kenapa kondom seperti itu? Pori-pori kondom itu seperti jaring ikan. Untuk KB itu keberhasilannya 80% kalau dipakai dengan benar. Itu untuk menjaring sperma bibit laki-laki yang besarnya sebesar ikan kakap. Jadi ikan kakap memang tidak bisa lewat, tetapi virus HIV itu besarnya sebesar ikan teri. Jadi, pasti akan tembus. Jadi, pasien-pasien yang datang ke saya rata-rata merasa aman saat memakai kondom, dikiranya aman saat berhubungan seks dengan pacarnya, tetapi masih terkena juga. Jadi, memang perlindungan kondom itu hanya 26%.
Tadi Anda mengatakan bahwa yang paling baik adalah tidak melakukan hubungan seks bebas. Seandainya sudah melakukan dan terkena infeksi menular seksual, apakah penyakit tersebut bisa disembuhkan?
Sebelumnya kita lanjutkan dulu pembahasan mengenai ABCDE tadi. A dan B sudah kita bahas. Selanjutnya adalah C yaitu Condom. Itu untuk yang sudah kena, populasi kunci adalah penjaja seksual. Sekarang juga ada LSL atau lelaki seks lelaki. Kemudian pelanggannya pekerja seksual komersial yaitu bisa laki bisa perempuan, sekarang pijat plus-plus paling banyak korbannya.
Menurut saya, C tersebut saya ganti dengan Coli bagi anak muda kalau kepepet, tapi ini tidak disuruh karena akan menghabiskan tenaga. Lebih baik dialihkan dengan olah raga, kegiatan-kegiatan fisik, mungkin bisa ibadah dengan agamanya masing-masing, Insya Allah besok paginya bisa mimpi basah.
Kemudian D adalah Disposable untuk yang narkoba, yaitu dari jarum suntik. Perlu diketahui juga bahwa sekarang penyebab HIV tertinggi di Indonesia saat ini bukan dari narkoba. Narkoba hanya 0,5%, tapi terbanyak saat ini adalah dari free seks berupa Lelaki Seks Lelaki (LSL).
Apakah ini berarti lelaki lebih banyak menimbulkan dampak infeksi menular seksual?
Iya, karena penularan paling mudah melalui dubur. Anal sex is the higher risk sexual behavior, silakan dibaca lagi di CDC. Ini bukan kata saya, tapi ini menurut penelitian dan terbukti. Mulai 2020 di Indonesia itu terbanyak penularan HIV-nya melalui dubur. Jadi, untuk anak-anak muda tolong diperhatikan bahwa seks melalui dubur itu tidak aman, tapi justru penularannya paling mudah karena itu tempat kotoran yang paling banyak virus-virus infeksi menular seksual.
Saat ini laki-laki di Indonesia terkena HIV itu dua kali lipat dari perempuan, dan di kalangan umur mahasiswa yaitu 20 - 24 tahun meningkat tajam sekali karena mereka merasa aman memakai kondom, serta merasa aman free sex melalui dubur dan memakai mulut. Ini penting sekali untuk diedukasi.
Kemudian E adalah Edukasi, seperti yang kita lakukan hari ini. Terima kasih banyak kepada Yayasan Perspektif Baru sudah membantu untuk menyebarkan edukasi ini.
Kalau sudah terkena, apakah infeksi menular seksual ini bisa disembuhkan?
Semua penyakit IMS yang disebabkan oleh virus saat ini belum ada obatnya, misalnya herpes kelamin, kondiloma akuminata. Jadi, penting sekali untuk seorang istri atau seorang anak perempuan yang sudah pernah berhubungan seks, tolong periksa pap smear atau Iva test gratis ke Puskesmas untuk mencegah kanker serviks. Itu karena saat ini menjadi pembunuh nomor satu wanita Indonesia, dan saat ini banyak sekali anak muda yang kena karena melakukan seks bebas.
Jadi, yang tidak bisa sembuh adalah yang disebabkan oleh virus seperti HIV, AIDS, tetapi bisa dikontrol dengan minum obat teratur. Kemudian herpes kelamin, kemudian kutil kelamin, HPV yang menimbulkan kanker serviks, Hepatitis C, itu belum ada obatnya. Kalau terkena sifilis itu masih bisa sembuh, tapi ini tidak ada gejala, dan banyak sekali yang tidak ada gejala bisa sampai 20 tahun dan menularkan ke pasangan hidupnya.
Sekarang Indonesia paling keren karena sebelum menikah wajib periksa HIV dan Sifilis di Puskesmas. Tolong untuk semua adik-adik atau anak muda, kalau merasa sudah pernah melakukan free sex baik itu melalui kelamin dengan kelamin, kelamin dengan mulut, apalagi kelamin lewat dubur segera periksa ke Puskesmas. Zaman sekarang terutama yang perempuan banyak sekali supaya tetap perawan hubungannya melalui dubur.Kalau sudah pernah melakukan seks, segeralah periksa ke Puskesmas di Kecamatan terdekat, itu gratis pemeriksaan HIV, Sifilis, dan IMS. Obat-obat HIV juga gratis kecuali mungkin sifilis karena itu harus disuntik khusus di rumah sakit besar dan harus bayar. Kalau ingin menikah juga harus diperiksa. Bisa saja kalau sudah terkena HIV tapi anaknya normal, istrinya tidak ketularan, asalkan sudah ketahuan dan minum obat teratur, tidak boleh putus.
Obat HIV itu gratis, disediakan oleh negara.Tapi kesehatannya tidak akan sama seperti orang yang tidak mengidap HIV walaupun sudah minum obat.Kenapa kedua penyakit tersebut yaitu HIV dan sifilis harus diperiksa?Itu karena bisa membuat cacat bayi keturunan kita.