Dunia Baru dengan Energi Terbarukan
Saat memasuki dunia baru selepas Covid-19, energi terbarukan merupakan hal mutlak.
WIMAR WITOELAR, Pakar Komunikasi Hijau
Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama berbulan-bulan. Masa rehat ini memberikan kesempatan bagi kita belajar dan berubah tentang berbagai hal. Setiap hari kita menjalani pandemi ini. Setiap hari pula kita mengalami perubahan.
Ada perubahan yang datang sendiri, ada yang dibuat oleh kita. Perubahan yang datang sendiri adalah virus itu sendiri. Jelas, virus itu membawa perubahan. Ratusan ribu orang meninggal di dunia akibat Covid-19.
Kalau kita berbulan-bulan mengalami ancaman dan perubahan, mau tidak mau seharusnya kita menyadari tak bisa membiarkan ini berlangsung terus. Kita harus belajar menjalankan cara-cara yang disarankan untuk menghindari Covid-19.
Dunia baru
Sekarang, berbagai daerah dan negara mulai menggeliat. Negara penampil terbaik dalam menangani Covid-19, di antaranya Islandia, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Mereka mewakili berbagai budaya, pola sosial, dan tingkat kesejahteraan.
Namun, mereka memiliki kualitas khusus yang dapat mencegah Covid-19. Misalnya Islandia, satu faktor yang berkontribusi terhadap kinerja penanganan Covid-19 yang luar biasa adalah mereka sangat analitis.
Negara pulau dengan populasi kecil ini memiliki laboratorium terbaik di dunia. Mereka rutin mengumpulkan sampel untuk menentukan karakteristik genetik sensitivitas terhadap penyakit tertentu.
Jadi, saat permintaan dialihkan ke analisis Covid-19, yang harus mereka lakukan hanyalah memperbaiki tujuan penelitian. Kini Islandia dan negara-negara yang baik dalam penanganan Covid-19 memasuki tatanan baru yang sering disebut normal baru.
Dunia pun akan berubah. Kita tidak akan kembali kepada yang kemarin, tetapi memasuki suatu dunia baru. Boleh dibilang, secara lebih luas penataan kehidupan dunia berubah pelan-pelan karena tidak bisa orang hidup seperti dulu lagi.
Misalnya, pekerja di perusahaan akan mengurangi berkumpul dalam jumlah banyak dan komunikasi melalui internet akan tetap dipertahankan, untuk menunjang komunikasi fisik yang banyak bahayanya.
Ini berarti, penataan perusahaan akan berbeda dan ujungnya juga penataan kota. Kota-kota sekarang itu dibuat tanpa memperhatikan keamanan dari segi penularan dan kurang menerapkan protokol kesehatan.
Energi terbarukan
Selain perubahan pola pertemuan orang di tempat kerja, belajar, dan kegiatan, ada juga perubahan lain akibat Covid-19. Dampak dari keramaian orang berkumpul di jalan berkurang, tingkat polusi udara pun berkurang.
Udara sekarang lebih bersih daripada sebelum Covid-19. Covid-19 telah mengurangi karbon di langit saat Protokol Paris memberi jalan kepada Protokol Covid-19. Dalam arti yang lebih besar, Covid-19 membantu mitigasi perubahan iklim.
Ekologi tumbuhan dibantu oleh pasokan udara yang lebih bersih, dan hewan dapat mengikuti penyesuaian di lingkungan. Normal baru dapat disambut untuk tinggal dan mempersiapkan kondisi permanen.
Salah satu kondisi permanen yang harus dipersiapkan adalah memakai energi terbarukan, lebih bersih dan ramah lingkungan. Ini menjadi strategi pemulihan masalah lingkungan dan ekonomi yang disorot sebelum dan saat pandemi Covid-19.
Di KTT Transisi Energi Bersih, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan, poin utama pembahasan KTT ini berfokus lebih tajam pada kebutuhan untuk beralih dari bahan bakar fosil menuju masa depan energi bersih.
Masa depan yang melindungi manusia dan bumi, serta menawarkan kesejahteraan. Indonesia telah menyampaikan komitmen beralih ke energi bersih. Kekayaan energi terbarukan di Indonesia mirip dengan sumber pangan.
Kita punya banyak diverifikasi. Ragam pilihan mendukung pengurangan energi fosil. Satu contoh, di Sumatra Utara ada proyek PLTA Batang Toru. Ini aplikasi berani dari rekayasa run-of-the-river.
Cara efisien memanfaatkan aliran sungai untuk menghasilkan tenaga listrik tenaga air. PLTA Batang Toru akan menghasilkan listrik 510 MW tanpa efek buruk pada wilayah itu dan tak ada perpindahan kehidupan manusia dan hewan di DAS Batang Toru.
Proyek ini akan menghemat konsumsi karbon dalam jumlah 1,6 juta ton (setara cadangan karbon 12 juta pohon) per tahun. Indonesia memiliki banyak sungai.
Ini peluang yang bisa diakselerasi dengan semakin besarnya perhatian kita kepada energi bersih, termasuk surya, angin, dan bioenergi. Ini bermanfaat luar biasa kepada kehidupan manusia dan bumi karena mengurangi perubahan iklim.
Jadi, saat memasuki dunia baru selepas Covid-19, energi terbarukan merupakan hal mutlak. Tak lagi hanya menjadi pilihan, tapi keharusan.
Jika tidak begitu, persoalan yang dihadapi penduduk bumi akan kembali ke masa sebelum wabah dan saat pandemi Covid-19 terjadi, yaitu ancaman perubahan iklim. Seperti Covid-19, dampak perubahan iklim tak mengenal batas.